Kamis, 21 Mei 2009

Yahweh bukan Tuhan orang Kristen (seri YHVH 2)


Oleh Ni'matullah D. Felani Yash'a

Belakangan ini sering muncul kontroversi diantara umat Kristen seputar siapakah nama Tuhan dalam agama Kristen.Sebagian kelompok seperti Kanisah Orthodoks Syria, dikenal sebagai kaum penyembah Allah. Sebab mereka menerjenahkan kata Yahweh sebagai Allah.Padahal kata Allah sendiri hanya dimiliki oleh Islam yang diadopsi oleh orang Kristen,tapi dengan konsep yang berbeda. Sedangkan sebagian kelompok yang lain menytakan bahwa nama Tuhan adalah Yahweh. Nama ini telah ada sejak jaman Musa dan dipakai oleh kaum Yahudi, dan menurut mereka nama ini tidak boleh diterjemahkan.
Penulis dalam tulisan Al Quran berbicara tentang nama Yahweh, telah membuat kesimpulan bahwa Yahweh adalah Allah SWT. Yahweh sebagai sebutan, bukan nama asli, sebutan untuk Tuhan dalam agama Yahudi. Namun, apakah Yahweh yang diklaim agama Kristen sebagai nama Tuhan sejalan dengan konsep Yahweh dalam agama Yahudi.

Yahweh bukan Tuhan Orang Kristen

Orang Kristen, sekte apapun dan secara tersirat maupun tersurat mengaku bahwa mereka menyembah Yahweh. Yahweh yang mereka yakiniadalah Yahweh Tritunggal ( Yahweh Av, Ben Yahweh,dan Rouach Ha Kodesh). Namun mungkin mereka lupa bahwa AgamaYahudi yang memperkenalkan nama Yahweh ini tidak mengakui Trinitas atau Yahweh yang Tritunggal, melainkan Yang Esa. Mereka mengatakan bahwa orang Yahudi belum dibukakan matanya untuk menerima Yesus Kristus ( Yahshua’ Ha Mashiach) sebagai Yahweh ( Yahshua’ artinya Yahweh yang menyelamatkan). Tapi ada kejanggalan-kejanggalan atas klaim agama Kristen ini,mengingat adanya ketidaksesuaian antara Yahweh dengan konsep-konsep dalam agama Kristen.
Penulis tidak akan membandingkan Yahweh dengan Tuhan orang Kristen,Yahshua’,tapi kebih kepada perbandingan antara karakter Yahweh dan doktrin dan dogma dalam ajaran Kristen.

Perbandingan Yahweh dan Ajaran Kristen

• Yahweh (Allah SWT) mengatakan bahwa Dia adalah satu-satunya Tuhan dan tidak ada Tuhan selain Dia.
"Akulah YAHWEH, Elohim-mu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mitzrayim, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.”( Sefer Shemot 20:2-3)
“Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa YAHWEH-lah Elohim, tidak ada yang lain kecuali Dia.( Sefer Devarim 4:35).
“ Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa YAHWEH-lah Elohim yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.( Sefer Devarim 4:39).

Sedangkan orang Kristen menyatakan bahwa ada Tuhan lain selain Yahweh.Hal ini dapat dilihat pada Syahadat Nicea.
“ Aku percaya akan satu Elohim, Bapa yang Maha Kuasa Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan. Dan akan Yahweh Yesus Kristus, Putra Allah yang Tunggal, Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad. Elohim dari Elohim, terang dari terang.Elohim benar dari Elohim benar. Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakekat dengan Bapa segala sesuatu dijadikan olehnya. Ia turun dari sorga untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita. dan Ia menjadi daging oleh Rouach Ha Kodesh dari Perawan Maryam dan menjadi manusia. Ia pun disalibkan untuk kita waktu Pontius Pilatus Ia wafat kesengsaraan dan dimakamkan. Pada hari ketiga Ia bangkit, menurut Kitab Suci. Ia naik ke sorga, duduk di sisi kanan Bapa Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati; KerajaanNya takkan berakhir. Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Yahweh yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa (dan Putra) Yang serta Bapa dan Putra, disembah dan dimuliakan. Ia bersabda dengan perantaraan para nabi Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Aku mengakui satu pembaptisan akan penghapusan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati, dan kehidupan di akhirat. Amin.

Kalimat “Elohim dari Elohim, terang dari terang. Elohim benar dari Elohim benar” telah menyatakan bahwa ada Elohim selain Yahweh,hanya saja Yahweh ditempatkan sebagai yang utama, yang Maha.

• Yahweh (Allah SWT ) mencintai hukum Taurat dan mewajibkanya bagi orang beriman.
“Taurat YAHWEH itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan YAHWEH itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah YAHWEH itu tepat, menyukakan hati; perintah YAHWEH itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan YAHWEH itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum YAHWEH itu benar, adil semuanya.” ( Tehillim/Zabour 19:8-10)

sedangkan dalam iman Kristen,Taurat tak lebih dari hanya sebuah hukun usah yang kadaluarsa.
“Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah. Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.”( Roma 3:19-20)
“Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat. Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.”( Galatia 3:10-12)

• Yahweh yang adalah Tuhanya Avraham mewajibkan khitan sebagai perjanjian kekal atas keturunan Avraham dan orang-orang beriman lainya.

“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."( Sefer Bereshit 17:7-14)

Yahweh mengatakan bahwa khitan adalah sebuah perjanjian kekal berarti tidak pernah akan bisa dibatalkan.Tapi Agama Kristen malah menganggap khitan itu tidak penting.

“Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat.Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.”( 1 Korintus 7:18-19)
“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.”(Galatia 5:1-4)

Maka jika orang Kristen yang bersunat,maka dia berada pada dilema,saat dia melaksanakan perjanjian kekladengan Yahweh,dia harus keluar dari kasih karunia.

Maka telah jelas bahwa agama Kristen tidak didasari atas kehendak Yahweh, melainkan hanya hukum-hukum manusia. Dan orang Kristen pun tidak boleh mengklaim sebagai penyembah Yahweh.

Satu Tuhan Satu Kebenaran (seri YHVH 3)


Oleh Ni'matullah D. Felani Yash'a

Dari 2 tulisan tentang Yahweh sebelumnya yaitu AlQur’an berbicara tentang nama Yahweh dan Yahweh bukan milik orang Kristen telah disampaikan bahwa Yahweh dalam agama Yahudi adalah Allah SWT, Yahweh tersebut bukan Tuhan dalam agama Kristen
Perbedaan Yahweh dan agama Kristen telah kita ketahui, yaitu konsep dasar agama Kristen telah melanggar aturan dasar penyembah Yahweh.Sedangkan perbedaan sifat Yahweh dalam Taurat dan Allah dalam Al Quran hampir tidak ada.Berikut sifat Yahweh dalam Taurat dan Allah dalam Al Quran.

• Yahwe itu Esa
“Dengarlah hai orang Israel, Yahweh Eloah kita, Yahweh itu Esa” (Sefer Devarim 6:4)
Allah itu Esa
“katakanlah: Dialah Allah yang Maha Esa” (QS Al Ikhlash:1)

• Yahwe selalu memperkenalkan diri-Nya sebagai Tuhan

“Akulah Yahweh, Elohimmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.”( Sefer Shemot 20:2)
Allah SWT selalu memperkenalkan diri-Nya sebagai Tuhan.

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”( QS. Thaha:14)


• Yahweh membenci dan mengutuk orang-orang yang memanupulasi firman-Nya
“Imam-imamnya memperkosa hukum Taurat-Ku dan menajiskan hal-hal yang kudus bagi-Ku, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap hari-hari Sabat-Ku. Demikianlah Aku dinajiskan di tengah-tengah mereka.”( Yehezqiel 22:26)
“Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong.Orang-orang bijaksana akan menjadi malu, akan terkejut dan tertangkap. Sesungguhnya, mereka telah menolak firman TUHAN, maka kebijaksanaan apakah yang masih ada pada mereka?”( Yirmeyahu 8:8-9)

Allah membenci dan mengutuk orang-orang yang memanupulasi firman-Nya

“Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.( QS Al Baqarah:79)
“Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quraan kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya”( QS.Al An’aam :91)

• Yahweh adalah satu-satunya Tuhan dan Dia tidak ingin dipersekutukan

“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.angan ada padamu allah lain di hadapan-Ku”( Sefer Shemot 20:2-3)
Allah adalah satu-satunya Tuhan dan Dia tidak ingin dipersekutukan
“Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”(QS. Al Hasyr :23)

• Yahweh mengasihi orang-orang beriman dan orang-orang baik.

“...Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya..”( Yehezqiel 18:20-22)

Allah mengasihi orang-orang beriman dan orang-orang baik.

“Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh 58, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”(QS Al Baqarah :62)

Dan masih banyak lagi sifat-sifat Tuhan pada umumnya. Itulah alasan-alasan yang membuktikan bahwa Yahweh dan Allah bukanlah Dzat yang berbeda melainkan Tuhan yang sama yaitu Tuhan Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, Musa dan Harun, Isa dan Muhammad.
Namun, Saat kita mengetahu bahwa Allah adan Yahweh adalah sama, maka apakah mungkin ada dua kebenaran yang berasala dari satu sumber. Para penyembah Yahweh (Yahudi) dan penyembah Allah ( Islam) mengklaim sebagai agama yang benar serta masih ada hingga saat ini.
Kali ini yang penulisa akan bandingkan bukanlah antara Allah dan Yahweh melainkan antara Agama Islam dan Yahudi.
 Agama Yahudi mengimani kitab suci yang mencatat kalimat-kalimat yang menghina Yahweh seperti ayat-ayat tentang hari Shabbath (lihat Sefer Shemot 31:7).
 Bila nama Tuhan yang diperkenalkan pertama kali kepada umat Yahudai pertama kali adalah Yahweh, maka Yahudi tidak pernah mengucapkan nama Tuhan yang benar melainkan dengan gelar-gelar lain seperti Adonay dan HaShem.

Maka karena 2 hal tersebut, Agama Yahudi tidak lagi bisa dijadikan pembawa kebenaran dari Yahweh /Allah SWT DAN Islam berlepas dari semua yang dilakukan mereka itu. Jadi, telah kita ketahui bahwa hanya ada satu kebenaran untuk Tuhan yang satu. Lantas apakah nama Yahweh masih boleh digunakan oleh umat Islam? Tidak, Sebab:
 Yahwe bukan nama sejati dari Tuhan melainkan hanya sebutan
 Allah telah mengajarkan kita untuk menyebut-Nya dengan nama-namaNya yang baik ( Asma`ul Husna)
Maka dari itu telah benra bahwa Satu Tuhan Satu Kebenaran.

Al Qur’an berbicara tentang kata “YHVH” (seri YHVH 1)


Oleh Ni'matullah D.Felani Yash'a

Di Dunia ini ada dua agama yang memilki banyak kesamaan yang sama persis dan hanya sedikit perbedaan, baik dalam konsep ketuhanan maupun konsep syariat, kedua agama itu adalah Yahudi dan Islam. Namun, ada suatu perbedaan yang mendasar pada masing-masing agama, yaitu bagaimana mereka menyebut nama Tuhan. Yahudi sebagai agama monotheisme pertama, mengklaim bahawa nama Tuhan alam semesta adalah YHVH (Yahweh, Yahuwah, Yehovah). Sedangkan Islam mengklaim bahawa nama Tuhan yang benar adalah ALLAH.

Tapi, apakah dari segala kesamaan konsep ketuhanan, syariat, kisah-kisah yang ada di Al Quran dan Taurat, apakah mungkin kesamaan-kesamaan itu berasal dari Tuhan yang berbeda?. Ini yang membuat penulis berani menulis artikel ini.

Kata “Yahweh” dalam Al Qur`an.
Apakah umat Islam menerima kata Yahweh yang diklaim orang Yahudi? Adakah kata “Yahweh” terdapat dalam Al Quran Al Karim sebagai penyempurna kitab-kitab terdahulu?
Pemikiran penulis menjelajahi makna kata Yahweh yang diakui oleh pemeluk Yahudi, dan mencari kata-kata yang semisalnya dalam Al Qur`an. Dan berhenti serta berfikir untuk satu nama dalam Al Quran, Zakariyya.

“penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakariyya,” (QS.Maryam:2)

“Hai Zakariyya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.”(QS.Maryam:7)


Setiap umat Islam pasti mengetahui ayat diatas, ya itu adalah penggalan surat Maryam. Sebenarnya yang ingin penulis paparkan disini adalah, tentang nama yang terdapat dalam penggalan ayat tersebut. Ya, nama itu adalah Zakariyya , salah satu utusan Allah AWJ dari kalangan bani Israil.
Zakariyya as yang merupakan orang bani Israil, sudah tentu memiliki nama yang berasal dari bahasa Ibrani (bahasa Bani Israil). Karena nama Zakariyya dalam teks bahasa Arab Al Qur`an adalah tidak memiliki arti, maka harus kita kembalikan kedalam bahasa asli nabi Zakariyya AS.

Zakaria secara etimologi bahasa Ibrani

Zakariyya adalah hasil transliterasi ke dalam bahasa Arab dari nama Ibrani Zacharyah . Sedangkan kata Zacharyah berasal dari akar kata zakhara dan akhiran -Yah.
Zakhara berarti mengingat, sedangkan -Yah adalah singkatan untuk kata Yahweh, Yahuwah,atau juga Yehovah (YHVH), yang diartikan umat Yahudi sebagai nama Tuhan, sesembahan Ibrahim, Musa, dan ‘Isa. Jadi jika kedua kata itu disatukan akan membentuk kata Zacharyah yang artinya ‘diingatkan oleh Tuhan’ atau ‘Tuhan telah mengingat’.
Jadi, sebenarnya nama Yehuwah (YHVH) masuk kedalam Al Quran melalui nama Nabi Zakariyya as yang merupakan hasil transliterasi dari Zacharyah. Dan Allah SWT dalam firman-Nya (Al Quran) tidak merubah nama Zakariyya menjadi nama lain sebagai gelar, seperti nama Nabi Idris as yang sebenarnya bernama Henoch, gelar Idris diberikan sesuai akar katanya “da-ra-sa” yang artinya belajar, dikarenakan nabi Idris as adalah manusia pertama yang menulis dengan pena. Penyantuman nama Zakariyya (Zacharyah dalam lidah Arab) mengindikasikan bahwa Allah ingin memberitahukan maksud dari akhiran “Yah”, yang diartikan para penganut Yahudi sebagai nama Tuhan yang sebenarnya. Apakah maksud dari kata Yah ataupun Yahuwah dalam nama yang tercantum di Al Quran itu? Apakah nama Tuhan itu benar-benar YHVH (Yahweh, Yahuwah, Yehovah)?


Nama Yahweh (TUHAN): Asal-usul dan Makna Teologis

Nama Yahweh untuk pertama kalinya dinyatakan kepada Nabi Musa (Keluaran 6:1). Allah menyatakan diri kepada Nabi Musa dalam nyala api yang keluar dari se-mak duri, dan ketika Allah mengutusnya menghadap kepada Firaun untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir, Musa bertanya: "Ba-gaimana tentang Nama-Nya? (Ibrani: Mah symo). Apakah yang harus kujawab kepada mereka?" (Keluaran 3:13).
Patut dicatat pula, cara biasa untuk menanyakan nama seseorang dalam bahasa Ibrani memakai kata ganti Mi, "Siapakah" (bandingkan dengan kata Arab, Man). Tetapi di sini dalam ayat ini dipakai "Bagaimana (mah) tentang Nama-Nya?". Mah symo, sejajar dengan bahasa Arab: Ma smuhu, menuntut suatu jawaban yang lebih jauh, yaitu memberikan arti ("apa dan bagaimana") atau hakikat dari nama itu. Bukan sekedar menunjukkan nama, melainkan lebih dari itu makna yang menunjuk kepada "Kuasa di balik Dia yang di-Nama-kan".
Pertanyaan Nabi Musa ini lalu dijawab Allah dalam bahasa Ibrani: Ehyeh asyer ehyeh, -- Aku adalah Aku (Keluaran 3:14). Dengan firman itu Allah menyatakan siapakah Diri-Nya. Secara gramatikal, apabila Allah sendiri yang mengucapkan Nama-Nya, maka kita menjumpai bentuk ehyeh (Aku Ada), sedangkan apabila umat Allah yang mengucapkan tentu saja memakai kata ganti orang ketiga Yahweh (Dia Ada).
Bagaimana pula secara gramatikal akhirnya kita menemukan bentuk Yahweh? Menurut sebuah tafsir dalam bahasa Ibrani yang cukup representatif (karena berasal dari kalangan rabbi-rabbi Yahudi sendiri), memang bentuk yahweh tersebut berkaitan erat dengan ke-"Maha hadir"-an Ilahi, baik dahulu, kini dan yang akan datang. Keber-Ada-an Allah apabila dikaitkan dengan ketiga aspek waktu tersebut, dalam bahasa Ibrani adalah: hayah, "Ia telah Ada" (He was), howeh, "Ia Ada" (He is), dan yihyeh, "Ia akan Ada" (He will be). Maksudnya di sini, Allah itu Mahakekal, tidak terikat oleh aspek waktu, dan hal itu dibuktikan dengan kekuasaan-Nya yang selalu dinamis.
Jadi, arti nama Yahweh sendiri pun adalah merupakan terjemahan dari kata “Aku adalah Aku” bukan murni nama Tuhan.


Telaah Nama YHVH menurut Penulis

Nama Yahweh memiliki arti “Aku adalah Aku” yang mengindikasikan bahwa Tuhan memiliki sifat yang tidak dapat terjangkau oleh akal dan pikiran manusia, dan juga memiliki dzat yang tidak sama dengan makhluk.seperti yang tertulis dalam Al Quran

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ

“Tiada seorangpun yang setara dengan Dia” (QS. Al Ikhlash:4)

Ini menyatakan bahwa Tuhan adalah Dzat yang tidak terjangkau oleh akal , kemampuan dan ilmu pengetahuan manusia. Jadi, nama Yahweh sebenarnya adalah nama gelar untuk Allah SWT, Tuhan semesta alam.