Kamis, 21 Mei 2009

Al Qur’an berbicara tentang kata “YHVH” (seri YHVH 1)


Oleh Ni'matullah D.Felani Yash'a

Di Dunia ini ada dua agama yang memilki banyak kesamaan yang sama persis dan hanya sedikit perbedaan, baik dalam konsep ketuhanan maupun konsep syariat, kedua agama itu adalah Yahudi dan Islam. Namun, ada suatu perbedaan yang mendasar pada masing-masing agama, yaitu bagaimana mereka menyebut nama Tuhan. Yahudi sebagai agama monotheisme pertama, mengklaim bahawa nama Tuhan alam semesta adalah YHVH (Yahweh, Yahuwah, Yehovah). Sedangkan Islam mengklaim bahawa nama Tuhan yang benar adalah ALLAH.

Tapi, apakah dari segala kesamaan konsep ketuhanan, syariat, kisah-kisah yang ada di Al Quran dan Taurat, apakah mungkin kesamaan-kesamaan itu berasal dari Tuhan yang berbeda?. Ini yang membuat penulis berani menulis artikel ini.

Kata “Yahweh” dalam Al Qur`an.
Apakah umat Islam menerima kata Yahweh yang diklaim orang Yahudi? Adakah kata “Yahweh” terdapat dalam Al Quran Al Karim sebagai penyempurna kitab-kitab terdahulu?
Pemikiran penulis menjelajahi makna kata Yahweh yang diakui oleh pemeluk Yahudi, dan mencari kata-kata yang semisalnya dalam Al Qur`an. Dan berhenti serta berfikir untuk satu nama dalam Al Quran, Zakariyya.

“penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakariyya,” (QS.Maryam:2)

“Hai Zakariyya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.”(QS.Maryam:7)


Setiap umat Islam pasti mengetahui ayat diatas, ya itu adalah penggalan surat Maryam. Sebenarnya yang ingin penulis paparkan disini adalah, tentang nama yang terdapat dalam penggalan ayat tersebut. Ya, nama itu adalah Zakariyya , salah satu utusan Allah AWJ dari kalangan bani Israil.
Zakariyya as yang merupakan orang bani Israil, sudah tentu memiliki nama yang berasal dari bahasa Ibrani (bahasa Bani Israil). Karena nama Zakariyya dalam teks bahasa Arab Al Qur`an adalah tidak memiliki arti, maka harus kita kembalikan kedalam bahasa asli nabi Zakariyya AS.

Zakaria secara etimologi bahasa Ibrani

Zakariyya adalah hasil transliterasi ke dalam bahasa Arab dari nama Ibrani Zacharyah . Sedangkan kata Zacharyah berasal dari akar kata zakhara dan akhiran -Yah.
Zakhara berarti mengingat, sedangkan -Yah adalah singkatan untuk kata Yahweh, Yahuwah,atau juga Yehovah (YHVH), yang diartikan umat Yahudi sebagai nama Tuhan, sesembahan Ibrahim, Musa, dan ‘Isa. Jadi jika kedua kata itu disatukan akan membentuk kata Zacharyah yang artinya ‘diingatkan oleh Tuhan’ atau ‘Tuhan telah mengingat’.
Jadi, sebenarnya nama Yehuwah (YHVH) masuk kedalam Al Quran melalui nama Nabi Zakariyya as yang merupakan hasil transliterasi dari Zacharyah. Dan Allah SWT dalam firman-Nya (Al Quran) tidak merubah nama Zakariyya menjadi nama lain sebagai gelar, seperti nama Nabi Idris as yang sebenarnya bernama Henoch, gelar Idris diberikan sesuai akar katanya “da-ra-sa” yang artinya belajar, dikarenakan nabi Idris as adalah manusia pertama yang menulis dengan pena. Penyantuman nama Zakariyya (Zacharyah dalam lidah Arab) mengindikasikan bahwa Allah ingin memberitahukan maksud dari akhiran “Yah”, yang diartikan para penganut Yahudi sebagai nama Tuhan yang sebenarnya. Apakah maksud dari kata Yah ataupun Yahuwah dalam nama yang tercantum di Al Quran itu? Apakah nama Tuhan itu benar-benar YHVH (Yahweh, Yahuwah, Yehovah)?


Nama Yahweh (TUHAN): Asal-usul dan Makna Teologis

Nama Yahweh untuk pertama kalinya dinyatakan kepada Nabi Musa (Keluaran 6:1). Allah menyatakan diri kepada Nabi Musa dalam nyala api yang keluar dari se-mak duri, dan ketika Allah mengutusnya menghadap kepada Firaun untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir, Musa bertanya: "Ba-gaimana tentang Nama-Nya? (Ibrani: Mah symo). Apakah yang harus kujawab kepada mereka?" (Keluaran 3:13).
Patut dicatat pula, cara biasa untuk menanyakan nama seseorang dalam bahasa Ibrani memakai kata ganti Mi, "Siapakah" (bandingkan dengan kata Arab, Man). Tetapi di sini dalam ayat ini dipakai "Bagaimana (mah) tentang Nama-Nya?". Mah symo, sejajar dengan bahasa Arab: Ma smuhu, menuntut suatu jawaban yang lebih jauh, yaitu memberikan arti ("apa dan bagaimana") atau hakikat dari nama itu. Bukan sekedar menunjukkan nama, melainkan lebih dari itu makna yang menunjuk kepada "Kuasa di balik Dia yang di-Nama-kan".
Pertanyaan Nabi Musa ini lalu dijawab Allah dalam bahasa Ibrani: Ehyeh asyer ehyeh, -- Aku adalah Aku (Keluaran 3:14). Dengan firman itu Allah menyatakan siapakah Diri-Nya. Secara gramatikal, apabila Allah sendiri yang mengucapkan Nama-Nya, maka kita menjumpai bentuk ehyeh (Aku Ada), sedangkan apabila umat Allah yang mengucapkan tentu saja memakai kata ganti orang ketiga Yahweh (Dia Ada).
Bagaimana pula secara gramatikal akhirnya kita menemukan bentuk Yahweh? Menurut sebuah tafsir dalam bahasa Ibrani yang cukup representatif (karena berasal dari kalangan rabbi-rabbi Yahudi sendiri), memang bentuk yahweh tersebut berkaitan erat dengan ke-"Maha hadir"-an Ilahi, baik dahulu, kini dan yang akan datang. Keber-Ada-an Allah apabila dikaitkan dengan ketiga aspek waktu tersebut, dalam bahasa Ibrani adalah: hayah, "Ia telah Ada" (He was), howeh, "Ia Ada" (He is), dan yihyeh, "Ia akan Ada" (He will be). Maksudnya di sini, Allah itu Mahakekal, tidak terikat oleh aspek waktu, dan hal itu dibuktikan dengan kekuasaan-Nya yang selalu dinamis.
Jadi, arti nama Yahweh sendiri pun adalah merupakan terjemahan dari kata “Aku adalah Aku” bukan murni nama Tuhan.


Telaah Nama YHVH menurut Penulis

Nama Yahweh memiliki arti “Aku adalah Aku” yang mengindikasikan bahwa Tuhan memiliki sifat yang tidak dapat terjangkau oleh akal dan pikiran manusia, dan juga memiliki dzat yang tidak sama dengan makhluk.seperti yang tertulis dalam Al Quran

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ

“Tiada seorangpun yang setara dengan Dia” (QS. Al Ikhlash:4)

Ini menyatakan bahwa Tuhan adalah Dzat yang tidak terjangkau oleh akal , kemampuan dan ilmu pengetahuan manusia. Jadi, nama Yahweh sebenarnya adalah nama gelar untuk Allah SWT, Tuhan semesta alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar