Kamis, 21 Mei 2009

Yahweh bukan Tuhan orang Kristen (seri YHVH 2)


Oleh Ni'matullah D. Felani Yash'a

Belakangan ini sering muncul kontroversi diantara umat Kristen seputar siapakah nama Tuhan dalam agama Kristen.Sebagian kelompok seperti Kanisah Orthodoks Syria, dikenal sebagai kaum penyembah Allah. Sebab mereka menerjenahkan kata Yahweh sebagai Allah.Padahal kata Allah sendiri hanya dimiliki oleh Islam yang diadopsi oleh orang Kristen,tapi dengan konsep yang berbeda. Sedangkan sebagian kelompok yang lain menytakan bahwa nama Tuhan adalah Yahweh. Nama ini telah ada sejak jaman Musa dan dipakai oleh kaum Yahudi, dan menurut mereka nama ini tidak boleh diterjemahkan.
Penulis dalam tulisan Al Quran berbicara tentang nama Yahweh, telah membuat kesimpulan bahwa Yahweh adalah Allah SWT. Yahweh sebagai sebutan, bukan nama asli, sebutan untuk Tuhan dalam agama Yahudi. Namun, apakah Yahweh yang diklaim agama Kristen sebagai nama Tuhan sejalan dengan konsep Yahweh dalam agama Yahudi.

Yahweh bukan Tuhan Orang Kristen

Orang Kristen, sekte apapun dan secara tersirat maupun tersurat mengaku bahwa mereka menyembah Yahweh. Yahweh yang mereka yakiniadalah Yahweh Tritunggal ( Yahweh Av, Ben Yahweh,dan Rouach Ha Kodesh). Namun mungkin mereka lupa bahwa AgamaYahudi yang memperkenalkan nama Yahweh ini tidak mengakui Trinitas atau Yahweh yang Tritunggal, melainkan Yang Esa. Mereka mengatakan bahwa orang Yahudi belum dibukakan matanya untuk menerima Yesus Kristus ( Yahshua’ Ha Mashiach) sebagai Yahweh ( Yahshua’ artinya Yahweh yang menyelamatkan). Tapi ada kejanggalan-kejanggalan atas klaim agama Kristen ini,mengingat adanya ketidaksesuaian antara Yahweh dengan konsep-konsep dalam agama Kristen.
Penulis tidak akan membandingkan Yahweh dengan Tuhan orang Kristen,Yahshua’,tapi kebih kepada perbandingan antara karakter Yahweh dan doktrin dan dogma dalam ajaran Kristen.

Perbandingan Yahweh dan Ajaran Kristen

• Yahweh (Allah SWT) mengatakan bahwa Dia adalah satu-satunya Tuhan dan tidak ada Tuhan selain Dia.
"Akulah YAHWEH, Elohim-mu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mitzrayim, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.”( Sefer Shemot 20:2-3)
“Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa YAHWEH-lah Elohim, tidak ada yang lain kecuali Dia.( Sefer Devarim 4:35).
“ Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa YAHWEH-lah Elohim yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.( Sefer Devarim 4:39).

Sedangkan orang Kristen menyatakan bahwa ada Tuhan lain selain Yahweh.Hal ini dapat dilihat pada Syahadat Nicea.
“ Aku percaya akan satu Elohim, Bapa yang Maha Kuasa Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan. Dan akan Yahweh Yesus Kristus, Putra Allah yang Tunggal, Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad. Elohim dari Elohim, terang dari terang.Elohim benar dari Elohim benar. Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakekat dengan Bapa segala sesuatu dijadikan olehnya. Ia turun dari sorga untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita. dan Ia menjadi daging oleh Rouach Ha Kodesh dari Perawan Maryam dan menjadi manusia. Ia pun disalibkan untuk kita waktu Pontius Pilatus Ia wafat kesengsaraan dan dimakamkan. Pada hari ketiga Ia bangkit, menurut Kitab Suci. Ia naik ke sorga, duduk di sisi kanan Bapa Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati; KerajaanNya takkan berakhir. Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Yahweh yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa (dan Putra) Yang serta Bapa dan Putra, disembah dan dimuliakan. Ia bersabda dengan perantaraan para nabi Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Aku mengakui satu pembaptisan akan penghapusan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati, dan kehidupan di akhirat. Amin.

Kalimat “Elohim dari Elohim, terang dari terang. Elohim benar dari Elohim benar” telah menyatakan bahwa ada Elohim selain Yahweh,hanya saja Yahweh ditempatkan sebagai yang utama, yang Maha.

• Yahweh (Allah SWT ) mencintai hukum Taurat dan mewajibkanya bagi orang beriman.
“Taurat YAHWEH itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan YAHWEH itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah YAHWEH itu tepat, menyukakan hati; perintah YAHWEH itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan YAHWEH itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum YAHWEH itu benar, adil semuanya.” ( Tehillim/Zabour 19:8-10)

sedangkan dalam iman Kristen,Taurat tak lebih dari hanya sebuah hukun usah yang kadaluarsa.
“Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah. Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.”( Roma 3:19-20)
“Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat. Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.”( Galatia 3:10-12)

• Yahweh yang adalah Tuhanya Avraham mewajibkan khitan sebagai perjanjian kekal atas keturunan Avraham dan orang-orang beriman lainya.

“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."( Sefer Bereshit 17:7-14)

Yahweh mengatakan bahwa khitan adalah sebuah perjanjian kekal berarti tidak pernah akan bisa dibatalkan.Tapi Agama Kristen malah menganggap khitan itu tidak penting.

“Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat.Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.”( 1 Korintus 7:18-19)
“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.”(Galatia 5:1-4)

Maka jika orang Kristen yang bersunat,maka dia berada pada dilema,saat dia melaksanakan perjanjian kekladengan Yahweh,dia harus keluar dari kasih karunia.

Maka telah jelas bahwa agama Kristen tidak didasari atas kehendak Yahweh, melainkan hanya hukum-hukum manusia. Dan orang Kristen pun tidak boleh mengklaim sebagai penyembah Yahweh.

Satu Tuhan Satu Kebenaran (seri YHVH 3)


Oleh Ni'matullah D. Felani Yash'a

Dari 2 tulisan tentang Yahweh sebelumnya yaitu AlQur’an berbicara tentang nama Yahweh dan Yahweh bukan milik orang Kristen telah disampaikan bahwa Yahweh dalam agama Yahudi adalah Allah SWT, Yahweh tersebut bukan Tuhan dalam agama Kristen
Perbedaan Yahweh dan agama Kristen telah kita ketahui, yaitu konsep dasar agama Kristen telah melanggar aturan dasar penyembah Yahweh.Sedangkan perbedaan sifat Yahweh dalam Taurat dan Allah dalam Al Quran hampir tidak ada.Berikut sifat Yahweh dalam Taurat dan Allah dalam Al Quran.

• Yahwe itu Esa
“Dengarlah hai orang Israel, Yahweh Eloah kita, Yahweh itu Esa” (Sefer Devarim 6:4)
Allah itu Esa
“katakanlah: Dialah Allah yang Maha Esa” (QS Al Ikhlash:1)

• Yahwe selalu memperkenalkan diri-Nya sebagai Tuhan

“Akulah Yahweh, Elohimmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.”( Sefer Shemot 20:2)
Allah SWT selalu memperkenalkan diri-Nya sebagai Tuhan.

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”( QS. Thaha:14)


• Yahweh membenci dan mengutuk orang-orang yang memanupulasi firman-Nya
“Imam-imamnya memperkosa hukum Taurat-Ku dan menajiskan hal-hal yang kudus bagi-Ku, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap hari-hari Sabat-Ku. Demikianlah Aku dinajiskan di tengah-tengah mereka.”( Yehezqiel 22:26)
“Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong.Orang-orang bijaksana akan menjadi malu, akan terkejut dan tertangkap. Sesungguhnya, mereka telah menolak firman TUHAN, maka kebijaksanaan apakah yang masih ada pada mereka?”( Yirmeyahu 8:8-9)

Allah membenci dan mengutuk orang-orang yang memanupulasi firman-Nya

“Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.( QS Al Baqarah:79)
“Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quraan kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya”( QS.Al An’aam :91)

• Yahweh adalah satu-satunya Tuhan dan Dia tidak ingin dipersekutukan

“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.angan ada padamu allah lain di hadapan-Ku”( Sefer Shemot 20:2-3)
Allah adalah satu-satunya Tuhan dan Dia tidak ingin dipersekutukan
“Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”(QS. Al Hasyr :23)

• Yahweh mengasihi orang-orang beriman dan orang-orang baik.

“...Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya..”( Yehezqiel 18:20-22)

Allah mengasihi orang-orang beriman dan orang-orang baik.

“Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh 58, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”(QS Al Baqarah :62)

Dan masih banyak lagi sifat-sifat Tuhan pada umumnya. Itulah alasan-alasan yang membuktikan bahwa Yahweh dan Allah bukanlah Dzat yang berbeda melainkan Tuhan yang sama yaitu Tuhan Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, Musa dan Harun, Isa dan Muhammad.
Namun, Saat kita mengetahu bahwa Allah adan Yahweh adalah sama, maka apakah mungkin ada dua kebenaran yang berasala dari satu sumber. Para penyembah Yahweh (Yahudi) dan penyembah Allah ( Islam) mengklaim sebagai agama yang benar serta masih ada hingga saat ini.
Kali ini yang penulisa akan bandingkan bukanlah antara Allah dan Yahweh melainkan antara Agama Islam dan Yahudi.
 Agama Yahudi mengimani kitab suci yang mencatat kalimat-kalimat yang menghina Yahweh seperti ayat-ayat tentang hari Shabbath (lihat Sefer Shemot 31:7).
 Bila nama Tuhan yang diperkenalkan pertama kali kepada umat Yahudai pertama kali adalah Yahweh, maka Yahudi tidak pernah mengucapkan nama Tuhan yang benar melainkan dengan gelar-gelar lain seperti Adonay dan HaShem.

Maka karena 2 hal tersebut, Agama Yahudi tidak lagi bisa dijadikan pembawa kebenaran dari Yahweh /Allah SWT DAN Islam berlepas dari semua yang dilakukan mereka itu. Jadi, telah kita ketahui bahwa hanya ada satu kebenaran untuk Tuhan yang satu. Lantas apakah nama Yahweh masih boleh digunakan oleh umat Islam? Tidak, Sebab:
 Yahwe bukan nama sejati dari Tuhan melainkan hanya sebutan
 Allah telah mengajarkan kita untuk menyebut-Nya dengan nama-namaNya yang baik ( Asma`ul Husna)
Maka dari itu telah benra bahwa Satu Tuhan Satu Kebenaran.

Al Qur’an berbicara tentang kata “YHVH” (seri YHVH 1)


Oleh Ni'matullah D.Felani Yash'a

Di Dunia ini ada dua agama yang memilki banyak kesamaan yang sama persis dan hanya sedikit perbedaan, baik dalam konsep ketuhanan maupun konsep syariat, kedua agama itu adalah Yahudi dan Islam. Namun, ada suatu perbedaan yang mendasar pada masing-masing agama, yaitu bagaimana mereka menyebut nama Tuhan. Yahudi sebagai agama monotheisme pertama, mengklaim bahawa nama Tuhan alam semesta adalah YHVH (Yahweh, Yahuwah, Yehovah). Sedangkan Islam mengklaim bahawa nama Tuhan yang benar adalah ALLAH.

Tapi, apakah dari segala kesamaan konsep ketuhanan, syariat, kisah-kisah yang ada di Al Quran dan Taurat, apakah mungkin kesamaan-kesamaan itu berasal dari Tuhan yang berbeda?. Ini yang membuat penulis berani menulis artikel ini.

Kata “Yahweh” dalam Al Qur`an.
Apakah umat Islam menerima kata Yahweh yang diklaim orang Yahudi? Adakah kata “Yahweh” terdapat dalam Al Quran Al Karim sebagai penyempurna kitab-kitab terdahulu?
Pemikiran penulis menjelajahi makna kata Yahweh yang diakui oleh pemeluk Yahudi, dan mencari kata-kata yang semisalnya dalam Al Qur`an. Dan berhenti serta berfikir untuk satu nama dalam Al Quran, Zakariyya.

“penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakariyya,” (QS.Maryam:2)

“Hai Zakariyya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.”(QS.Maryam:7)


Setiap umat Islam pasti mengetahui ayat diatas, ya itu adalah penggalan surat Maryam. Sebenarnya yang ingin penulis paparkan disini adalah, tentang nama yang terdapat dalam penggalan ayat tersebut. Ya, nama itu adalah Zakariyya , salah satu utusan Allah AWJ dari kalangan bani Israil.
Zakariyya as yang merupakan orang bani Israil, sudah tentu memiliki nama yang berasal dari bahasa Ibrani (bahasa Bani Israil). Karena nama Zakariyya dalam teks bahasa Arab Al Qur`an adalah tidak memiliki arti, maka harus kita kembalikan kedalam bahasa asli nabi Zakariyya AS.

Zakaria secara etimologi bahasa Ibrani

Zakariyya adalah hasil transliterasi ke dalam bahasa Arab dari nama Ibrani Zacharyah . Sedangkan kata Zacharyah berasal dari akar kata zakhara dan akhiran -Yah.
Zakhara berarti mengingat, sedangkan -Yah adalah singkatan untuk kata Yahweh, Yahuwah,atau juga Yehovah (YHVH), yang diartikan umat Yahudi sebagai nama Tuhan, sesembahan Ibrahim, Musa, dan ‘Isa. Jadi jika kedua kata itu disatukan akan membentuk kata Zacharyah yang artinya ‘diingatkan oleh Tuhan’ atau ‘Tuhan telah mengingat’.
Jadi, sebenarnya nama Yehuwah (YHVH) masuk kedalam Al Quran melalui nama Nabi Zakariyya as yang merupakan hasil transliterasi dari Zacharyah. Dan Allah SWT dalam firman-Nya (Al Quran) tidak merubah nama Zakariyya menjadi nama lain sebagai gelar, seperti nama Nabi Idris as yang sebenarnya bernama Henoch, gelar Idris diberikan sesuai akar katanya “da-ra-sa” yang artinya belajar, dikarenakan nabi Idris as adalah manusia pertama yang menulis dengan pena. Penyantuman nama Zakariyya (Zacharyah dalam lidah Arab) mengindikasikan bahwa Allah ingin memberitahukan maksud dari akhiran “Yah”, yang diartikan para penganut Yahudi sebagai nama Tuhan yang sebenarnya. Apakah maksud dari kata Yah ataupun Yahuwah dalam nama yang tercantum di Al Quran itu? Apakah nama Tuhan itu benar-benar YHVH (Yahweh, Yahuwah, Yehovah)?


Nama Yahweh (TUHAN): Asal-usul dan Makna Teologis

Nama Yahweh untuk pertama kalinya dinyatakan kepada Nabi Musa (Keluaran 6:1). Allah menyatakan diri kepada Nabi Musa dalam nyala api yang keluar dari se-mak duri, dan ketika Allah mengutusnya menghadap kepada Firaun untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir, Musa bertanya: "Ba-gaimana tentang Nama-Nya? (Ibrani: Mah symo). Apakah yang harus kujawab kepada mereka?" (Keluaran 3:13).
Patut dicatat pula, cara biasa untuk menanyakan nama seseorang dalam bahasa Ibrani memakai kata ganti Mi, "Siapakah" (bandingkan dengan kata Arab, Man). Tetapi di sini dalam ayat ini dipakai "Bagaimana (mah) tentang Nama-Nya?". Mah symo, sejajar dengan bahasa Arab: Ma smuhu, menuntut suatu jawaban yang lebih jauh, yaitu memberikan arti ("apa dan bagaimana") atau hakikat dari nama itu. Bukan sekedar menunjukkan nama, melainkan lebih dari itu makna yang menunjuk kepada "Kuasa di balik Dia yang di-Nama-kan".
Pertanyaan Nabi Musa ini lalu dijawab Allah dalam bahasa Ibrani: Ehyeh asyer ehyeh, -- Aku adalah Aku (Keluaran 3:14). Dengan firman itu Allah menyatakan siapakah Diri-Nya. Secara gramatikal, apabila Allah sendiri yang mengucapkan Nama-Nya, maka kita menjumpai bentuk ehyeh (Aku Ada), sedangkan apabila umat Allah yang mengucapkan tentu saja memakai kata ganti orang ketiga Yahweh (Dia Ada).
Bagaimana pula secara gramatikal akhirnya kita menemukan bentuk Yahweh? Menurut sebuah tafsir dalam bahasa Ibrani yang cukup representatif (karena berasal dari kalangan rabbi-rabbi Yahudi sendiri), memang bentuk yahweh tersebut berkaitan erat dengan ke-"Maha hadir"-an Ilahi, baik dahulu, kini dan yang akan datang. Keber-Ada-an Allah apabila dikaitkan dengan ketiga aspek waktu tersebut, dalam bahasa Ibrani adalah: hayah, "Ia telah Ada" (He was), howeh, "Ia Ada" (He is), dan yihyeh, "Ia akan Ada" (He will be). Maksudnya di sini, Allah itu Mahakekal, tidak terikat oleh aspek waktu, dan hal itu dibuktikan dengan kekuasaan-Nya yang selalu dinamis.
Jadi, arti nama Yahweh sendiri pun adalah merupakan terjemahan dari kata “Aku adalah Aku” bukan murni nama Tuhan.


Telaah Nama YHVH menurut Penulis

Nama Yahweh memiliki arti “Aku adalah Aku” yang mengindikasikan bahwa Tuhan memiliki sifat yang tidak dapat terjangkau oleh akal dan pikiran manusia, dan juga memiliki dzat yang tidak sama dengan makhluk.seperti yang tertulis dalam Al Quran

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ

“Tiada seorangpun yang setara dengan Dia” (QS. Al Ikhlash:4)

Ini menyatakan bahwa Tuhan adalah Dzat yang tidak terjangkau oleh akal , kemampuan dan ilmu pengetahuan manusia. Jadi, nama Yahweh sebenarnya adalah nama gelar untuk Allah SWT, Tuhan semesta alam.

Kamis, 02 April 2009

Sultan Muhammad Al Fateh, Pemimpin Yang Dijanjikan


al-fateh.jpgSultan Muhammad Al Fateh (محمد الفاتح) atau yang disebut juga Mehmed II The Conqueror dilahirkan pada tanggal 29 Maret 1432. Saat kelahirannya pun sudah terdapat isyarat bahwa dia nantinya akan menjadi orang besar yang membuat sejarah besar. Ketika berita kelahirannya disampaikan, ayahnya, Sultan Murad II sedang membaca Al Quran tepat pada Surat Al Fath ayat 1:

“Sesungguhnya Kami telah memberikan padamu kemenangan yang nyata.”

Kelahirannya ada pertanda

Menjelang kelahirannya, Sultan Murad sebenarnya sedang mempersiapkan penyerbuan ke Konstantinopel (Constantinople), ibu kota Kekaisaran Romawi Timur atau Byzantium. Setelah anaknya Muhammad lahir, datanglah seorang ulama besar Islam ke istana Sultan dan beliau mengatakan bahwa bayi itulah yang nantinya akan menaklukkan Konstantinopel seperti sabda Rasulullah SAW:

“Konstantinopel akan jatuh di tangan seorang pemimpin yang sebaik-baik pemimpin, tentaranya sebaik-baik tentara, dan rakyatnya sebaik-baik rakyat.”

Ulama itu bernama Syeikh Syamsuddin Al Wali dari Khurasan (sekarang Uzbekistan). Beliau adalah seorang syeikh tarekat Naqsyabandiyah. Sultan Murad sangat yakin dengan ilham Syeikh Syamsuddin Al Wali sehingga baginda menyerahkan putera mahkota yang masih kecil kepada Syeikh Syamsuddin untuk dididik.

Didikan tarekat sufi dan kecakapan perang

Syeikh Syamsuddin mendidik muridnya ini dengan disiplin tarikat yang cukup keras. Penuh dengan latihan mengekang hawa nafsu dan hidup susah sehingga hasilnya Pangeran Muhammad menjadi seseorang yang berjiwa kuat dan sangat tahan dalam menghadapi ujian. Beliau dididik memiliki cita-cita besar yaitu menepati janji Tuhan melalui Rasulullah SAW: menaklukkan Konstantinopel. Untuk ilmu perang, ayahnya mendatangkan panglima-panglima yang paling berpengalaman untuk mendidik beliau. Beliau sendiri adalah seorang cendekiawan yang gemar mengumpulkan ilmuwan-ilmuwan di istana untuk berdiskusi.

Pada usia 19 tahun beliau naik tahta menggantikan ayahnya. Mulailah persiapan penaklukan dilakukannya. Beliau mendidik tentara dan rakyatnya agar menjadi orang-orang yang ertaqwa. Seluruh tentara dan rakyatnya dididik agar sanggup bangun malam dan merintih munajat pada Tuhan. Sebaliknya di siang hari mereka adalah singa-singa yang berjuang di jalan Allah. Beliau juga mengadakan operasi intelijen untuk membebaskan seorang ahli pembuat meriam dari penjara Romawi. Bersama para insinyurnya beliau membangun benteng, kapal-kapal perang dan meriam-meriam yang canggih untuk ukuran zaman itu. Bahkan dalam membangun benteng Rumeli Hasari di Selat Bosphorus beliau turun tangan ikut mengangkat batu dan pasirnya.

Takluknya Konstantinopel

Setelah persiapan matang, dimulailah penyerbuan ke Konstatinopel. Perang yang hebat berkecamuk lebih satu bulan, belum juga tampak tanda-tanda kemenangan. Bahkan pasukan Islam mengalami kesukaran mendekati benteng Romawi di tepi Selat Bosphorus tersebut karena di taut pasukan Romawi memasang rantairantai berukuran besar yang sangat panjang hingga menghalangi kapal yang akan mendekat. Dalam ketidakpastian itu Sultan Muhammad Al Fateh bertanya pada syeikhnya yang mulia, “Wahai Guruku, kapankah saat yang dijanjikan itu tiba?” Syeikh Syamsuddin Al Wali menjawab, “Pada hari ke 53, hari Selasa pukul 11 pagi.” Ini adalah ilham berbentuk berita ghaib yang diterima oleh Syeikh Syamsuddin Al Wali. Sultan Muhammad sangat yakin pada ilham gurunya. Beliau makin bersungguh-sungguh meningkatkan ketaqwaan pada Allah dan mengajak tentaranya melaksanakan hal yang serupa sebab hanya orang bertaqwa yang mendapat bantuan Tuhan.

Pada suatu malam di butan Mei 1453 terjadilah peristiwa yang luar biasa. Para insinyur Sultan telah menemukan inovasi teknologi luar biasa yang bisa disebut terobosan besar di zaman itu. Mereka berusaha membuat agar kapal-kapal perang Islam dapat berjalan di darat. Dengan memutari selat, pada tengah malam tibalah kapat-kapal pasukan Sultan Muhammad At Fateh ke bagian belakang benteng Konstantinopel. Kota Konstantinopel sebenarnya adalah kota yang sangat strategis karena ditindungi oleh benteng alami, yaitu perbukitan. Kapal-kapal tentara Islam yang berjumlah 70 kapat mendarat di Semenanjung Pera di pinggir perbukitan itu dan berusaha mendakinya. Terjadilah keajaiban yang merupakan karamah bantuan Tuhan di malam itu. Secara lahiriyah, meskipun kapal-kapal tersebut dapat ‘dipaksa’ berjalan di darat dengan menggunakan balok-balok kayu raksasa tapi tetap saja untuk mendaki bukit untuk membawa 70 kapat layar berukuran besar dalam tempo beberapa jam adalah hal yang mustahil. Apa yang sebenarnya terjadi? Kapal-kapal itu bukanlah berjalan di darat tetapi seakan melayang mendaki dan menyusuri perbukitan sejauh 16 km sampai di Golden Horn sehingga operasi pendaratan 5.000 pasukan itu selesai dalam waktu singkat. Dari sanalah mereka menyerbu Konstantinopet. Paginya, pada hari Selasa 29 Mei 1453 Konstantinopel takhluk ke tangan tentara Islam di bawah pimpinan Sultan Muhammad Al Fateh.

konstantinopel.jpg

Telah diceritakan bahwa ketika Sultan Muhammad At Fateh memasuki Konstantinopet, para prajuritnya menemukan makam sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al Anshari ra. Di makam tersebut mereka melihat sebagian kaki Abu Ayyub tersembul keluar dari tanah. Kaki tersebut putih bersih, sama sekali tidak terlihat rusak walaupun beliau telah wafat selama 600 tahun. Inilah karamah para sahabat Nabi. Sultan panglimanya bergiliran mencium kaki tersebut. Giliran Sultan yang terakhir. Ketika Sultan Muhammad Al Fateh akan mencium kaki Sahabat Rasulullah itu, tiba-tiba kaki tersebut masuk ke dalam tanah. Telah diceritakan pula bahwa pada sore hari setelah penaklukan bersejarah itu Syeikh Syamsuddin Al Wali bermimpi bertemu dengan Abu Ayyub Al Anshari. Beliau (Abu Ayyub) menyampaikan ucapan selamat pada Sultan Muhammad Al Fateh karena berhasil menaklukkan Konstantinopel dan menyatakan bahwa beliaulah yang sepatutnya mencium kaki Sultan Muhammad Al Fateh sebagai orang yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW.

Pada hari Jum’at pertama di Konstantinopel, ketika diadakan shalat Jum’at untuk pertama kalinya, terjadi kebingungan dalam menentukan siapa yang menjadi imam. Sultan pun dengan lantang meminta seluruh tentaranya berdiri dan mengajukan pertanyaan: “Siapa di antara kalian yang sejak baligh hingga saat ini pernah meninggalkan shalat fardhu silakan duduk!” Tidak ada seorang pun yang duduk. Ini berarti seluruh tentara Sultan sejak usia baligh tidak pernah meninggalkan shalat fardhu.

Sultan berkata lagi, “Siapa yang sejak baligh hingga saat ini pernah meninggatkan shalat sunat rawatib silakan duduk!” Sebagian tentaranya masih tegak berdiri dan sebagian lagi duduk. Jadi sebagian tentara sultan sejak balighnya tidak pernah meninggalkan shalat sunat rawatib.

Kemudian Sultan berkata lagi, “Siapa yang sejak baligh hingga hari ini pernah meninggalkan shalat tahajud silakan duduk!” Kali ini seluruh tentara duduk. Yang tinggal berdiri hanya Sultan sendiri. Ternyata sejak usia baligh Sultan belum pernah meninggalkan shalat tahajud sehingga beliaulah yang paling pantas menjadi imam shalat Jum’at. Memang benarlah kata Rasulullah SAW, “Sebaik-baik pemimpin, sebaik-baik tentara dan sebaik-baik rakyat.”

[Taken from Kawan Sejati Magazine vol 11/ TH III/ 07]

Iran Crisis: The Empire Strikes Back? ..or something else?


persiangate.jpg

Krisis nuklir Iran mencuri perhatian dunia. Perseteruan Iran dengan AS dan beberapa negara lain soal pengembangan teknologi nuklir menuai beragam reaksi. Sebagian pihak menyanjung kesan berani yang dtunjukkan oleh Iran. Namun, apakah yang sebenarnya terjadi?

Iran, sebuah negara di Teluk Persia. Inilah negara bangsa Persia. Bangsa Persia memiliki catatan yang cukup panjang dalam sejarah. Dan sejarah Iran dimulai lebih dari 3000 tahun yang lalu ketika suku bangsa Arya bermigrasi ke wilayah itu. Inilah cikal bakal bangsa Persia. Dan ketika itu juga wilayah tersebut mendapatkan namanya yaitu ‘Iran’ yang berarti ‘Tanah Bangsa Arya’ (‘The Land of The Aryan‘)

Bangsa Persia mencapai kejayaannya sekitar menjelang tahun 500 SM sebagai sebuah negara adikuasa yang menguasai wilayah Timur dan Barat yaitu dari kawasan India saat ini sampai ke Laut Tengah dan Afrika Utara. Tercatat sebagai ‘was the largest empire the world had ever seen’. Imperium ini diasaskan oleh Raja Kûrush (Cyrus the Great), diyakini sebagai sosok legendaris yang disebut sebagai Dzulqarnain (berarti: yang memiliki dua tanduk). Raja Kûrush berhasil menundukkan serangan bangsa Yunani dari Lydia atas kerajaan Persia dan juga mengalahkan kerajaan Babilonia sehingga bangsa Israel di waktu itu terbebas dari penjajahan Babilonia. Sepeninggal Raja Kûrush imperium ini diwariskan kepada penerusnya.

Puluhan tahun kemudian bangsa Persia melakukan ekspansi ke wilayah Athena dan Sparta. Namun upaya Persia untuk menundukkan bangsa Yunani ini menemui kegagalan. Yang pertama di masa pemerintahan Raja Dârayavahush (Darius) mereka dikalahkan oleh pasukan Athena di Marathon dan yang kedua di masa pemerintahan Raja Khshayarsha (Xerxes) mereka dikalahkan di Platea setelah sebelumnya berhasil mengatasi 7000 orang pasukan penghalang Yunani-Sparta di Thermopylae dan menguasai Athena. (Iran mengkritik film Holywood, ‘300′ (2007), yang dibuat dengan sudut pandang Yunani.) Selanjutnya perseteruan menjadi lebih stabil sebelum satu abad kemudian wilayah Persia dikuasai oleh Alexander of Macedonia pada abad ke-4 SM.

theempire.jpg

Kemudian setelah pengaruh Alexander memudar, maka wilayah ini menjadi rebutan beberapa dinasti sebelum kemudian kembali ke tangan bangsa Persia dan kembali menjadi sebuah imperium. Saat itu imperium Romawi telah muncul sebagai kekuatan di Eropa dan Laut Tengah. Maka perseteruan dua negara adikuasa ini terus belangsung berabad-abad sampai akhirnya kemunculan Islam di abad ke-7 M menggulung kekuasaan Romawi dan mengubah bangsa Persia-Majusi menjadi muslim.

Namun, tidak lama kemudian muncul ajaran yang memisahkan diri dari ajaran Islam yang menjadikan bangsa Persia sebagai media perkembangbiakkannya. Itulah ajaran Syiah yang meniti di atas semangat chauvinisme bangsa Arya. Penganut Syiah memuja keluarga dan turunan Nabi Muhammad namun tidak pada tempatnya. Mereka sangat membanggakan darah keturunan Sayidina Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad. Mengapa? Karena satu-satunya keturunan Sayidina Hussain yang selamat dari pembantaian di Karbala adalah Sayidina Ali Zainal Abidin yang ibundanya adalah seorang putri raja Persia yang masuk Islam kemudian dinikahi oleh Sayidina Hussain. Dengan kata lain, darah bangsa Arya menyatu dengan darah Rasul-rasul. Artinya, chauvinisme dan ideologi kebangsaan telah mencampuri kemurnian ajaran Islam.

Ajaran Syiah (Syiah Rafidhah) dirintis oleh Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi yang menyatakan diri menjadi muslim di masa Khalifah Utsman bin Affan. Ajaran ini tidak mendapat tempat di waktu itu dan bahkan ketika Sayidina Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah berikutnya Abdullah bin Saba’ diusir dari Madinah. Namun akhirnya ajaran ini terus bekembang dan akhirnya dapat dikatakan telah menjadi agama yang tersendiri, terpisah dari Islam salah satunya karena kitab agamanya yang juga tersendiri, disebut ‘Al Quran’ Fathimiyah. Kitab ini memuat ayat-ayat satu setengah kali lebih banyak daripada Al Quran sebenarnya. Dengan kata lain mengatakan bahwa Rasulullah telah menyembunyikan wahyu-wahyu tertentu untuk disampaikan hanya kepada keluarga beliau. Artinya, Rasulullah tidak besifat ‘tabligh‘ atau ‘menyampaikan’. Sedangkan sifat-sifat Allah dan sifat Rasul adalah prinsip-prinsip paling mendasar dalam Islam. Dengan demikian kita bisa memahami mengapa seluruh ulama bersuara bulat dalam fatwa mereka bahwa agama Syiah adalah agama tersendiri dan bukan bagian dari Islam.

Sayidina Ali Zainal Abidin sendiri pernah mengatakan,

“Sesungguhnya kaum Yahudi ‘mencintai’ (Nabi) Uzair sampai mereka mengatakan tentang Uzair itu sesuka hatinya, padahal Uzair bukanlah dari golongan mereka dan mereka pun bukan dari golongan Uzair.
Begitu juga Nasrani sangat ‘mencintai’ (Nabi) Isa sampai mereka mengatakan tantang Isa itu sesuka hatinya, padahal Isa itu bukan dari golongan mereka dan mereka bukan dari golongan Isa.
Dan aku pun senasib dengan itu, yaitu satu kaum dari golongan kami sangat ‘mencintai’ kami sampai mereka berani mengatakan tentang kami seperti yang dikatakan oleh Yahudi tentang Uzair dan Nasrani tentang Isa, padahal mereka bukan dari golongan kami dan kami bukan dari golongan mereka..”

Pada perkembangannya agama Syiah ini menjadi agama bangsa yang menjadi penyokong nasionalisme Iran. Sebagaimana juga bangsa Israel dengan agama Yahudinya. Berbeda dengan nasionalisme sekuler bangsa lain, nasionalisme keduanya adalah bagian pilar-pilar keimanan mereka. Kemiripan keduanya tentu bukan sesuatu yang kebetulan jika melihat akar kemunculan agama Syiah di tangan seorang Abdullah bin Saba’.

nuclear.jpg

Dan kini nasionalisme Iran tampil ke panggung dunia, membawa semangat dan keyakinan agama Syiah untuk menyiapkan kedatangan ‘Al Mahdi’ versi agama Syiah yang mereka tunggu tunggu kedatangannya. Dalam keimanan agama Syiah ‘Al Mahdi’ ini diyakini akan membawa kemenangan besar bagi agama Syiah diatas agama-agama lain.

Namun penganut agama Syiah bukan satu-satunya yang menantikan kedatangan sosok ‘Al Mahdi’. Orang-orang Yahudi juga menantikan ‘Al Mahdi’-nya untuk menjadikan bangsa Israel sebagai bangsa di atas segala bangsa. Sedangkan penganut Christianity menantikan kedatangan kembali Jesus ke dunia.

Begitu juga pemeluk agama para Nabi dan Rasul: Islam. Meskipun bukan bagian dari 6 Rukun (pilar) Iman, namun Islam telah dengan jelas menyebutkan kedatangan dua pribadi yang dijanjikan: Imamul Mahdi yang sebenarnya dan Isa bin Maryam Rasulullah yang akan turun kembali, mengikuti syariat Nabi Muhammad dan menegakkan yang haq di atas yang batil serta memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana sebelumnya telah dipenuhi oleh kezaliman. Siapa benar?

Lebih menarik lagi, dalam eskatologi Islam disebutkan:
“The Dajjal would be followed by seventy thousand Jews of Isfahan wearing Persian shawls…” -Shahih Muslim-

(Isfahan/Esfahan: nama sebuah kota di Iran.)

Dan kini, krisis Iran tidak lagi sesederhana kelihatannya…

Selasa, 24 Maret 2009

Sejarah Perang Chechnya



Secara ringkas, sejarah perang Chechnya bisa dibagi kepada dua fase, yakni Perang Chechnya I dan Perang Chechnya II. Perang Chechnya I adalah perang antar Rusia dengan Chechnya antara tahun 1994-1996 dan berakhir dengan kemerdekaan Chechnya secara de fakto dari Rusia. Setelah kampanye awal pada tahun 1994-1996, memuncak pada penghancuran kota Grozny. Pasukan federal Rusia berhasil menguasai wilayah-wilayah pegunungan Chechnya tapi berhasil dipukul mundur oleh pasukan mujahidin yang bergerilya dan mujahidin juga menyerang di wilayah-wilayah daratan, meskipun jumlah pasukan Rusia berlimpah, juga persenjataan dan pasukan udara. Hal itu berakibat pada merosotnya moral pasukan federal dan hampir seluruh wilayah Rusia jatuh ke dalam konflik brutal yang menuntut pemerintahan Boris Yeltsin mengumumkan gencatan senjata pada tahun 1996 dan menandatangani perjanjian damai setahun kemudian.
Dalam kesaksiannya, Komander Khattab--Legenda Jihad Chechnya--menceritakan bagaimana dia bisa sampai berjihad di Chechnya dan kemudian bergabung dan berjuang bersama. Komander Khattab bahkan di awal jihad Chechnya menyangka bahwa yang terjadi di Chechnya adalah pemberontakan, yang dipimpin jenderal komunis bernama Jauhar Dudayev. Karena yang kami tahu penduduk Rusia adalah penganut Komunisme. Setelah kami mendengar berita yang sebenarnya kami mengatur kunjungan ke Chechnya untuk melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi. Akhirnya kami berangkay ke Chechnya dengan 12 orang mujahid asal Dagestan.

Mujahid Checnya
Mujahidin Chechnya

Komander Khattab memilih kota Vedeno untuk dijadikan markaz melatih para mujahidin dan mereka mulai melakukan serangan pertama ke konvoi tentara Rusia yang bergerak ke luar kota Vedeno. Allahu Akbar, akhirnya mujahidin berhasil memenangkan pertempuran. Pada tanggal 30-10-1995 konvoi pasukan Rusia keluar dari Vadeno setelah kalah dalam pertempuran sengit di bagian Selatan kota Vedeno. Setelah itu Jauhar Dudayev mengumunkan selesainya perang terbuka dan mulai mengumumkan perang gerilya yang dinyatakan akan berlangsung selama 48 tahun dari 50 tahun. Pengumuman itu menghancurkan semangat pasukan Rusia. Dia mengumumkan bahwa perang berlangsung 50 tahun, sudah berlalu 2 tahun dan masih ada waktu 48 tahun. Setelah itu Jauhar Dudayev mulai melancarkan banyak serangan dan berhasil masuk ke ibu kota Chechnya, Grozny. Akhirnya setelah serangan demi serangan, pasukan Rusia menyatakan mundur dari Chechnya dan mempersiapkan diri baik-baik untuk menyerang kembali Chechnya.

Dalam perkembanganya, sejumlah konflik internal terjadi di Checnya. Konflik ini terjadi antara penduduk etnik Chechen dengan non-Chechen yang hampir semua berasal dari Rusia. Warga non-Chechen dan kaum oposisi ini kemudian mengadakan kudeta pada bulan Maret 1992, akan tetapi dapat digagalkan oleh pasukan Dudayev. Setelah kudeta berikutnya juga gagal, kaum oposisi ini membentuk pemerintahan alternatif dan meminta bantuan Moskow. Pada bulan Agustus 1994 kaum oposisi ini mengadakan kampanye militer untuk menggulingkan pemerintahan Dudayev. Moskow segera mengirimkan bantuan dana, perlengkapan militer, dan persenjataan. Rusia menunda seluruh penerbangan sipil ke Grozny ketika mereka melalukan blokade militer ke Chechnya. Mereka melakukan serangan dan membombardir ibu kota Grozny. Pasukan Jauhar Dudayev memukul mundur serangan tersebut.

Di pegunungan Selatan, Rusia melancarkan serangan pada 15 April 1994 dengan konvoi sekitar 200-300 kendaraan. mujahidin Chechen mempertahankan kota Argun, memindahkan markas militer mereka untuk mengepung kota Shali, kemudian Serzhen-Yurt, kemudian mereka menuju ke pegungungan. Akhirnya para mujahidin ini bergabung dengan pasukan yang dipimpin oleh Shamil Basayev, Rahimahullah di Vedeno. Setelah berada di Vedeno komandan mujahidin Chechnya menarik mundur pasukan ke Dargo dan kemudian membawanya ke Benoy.

Para mujahidin banyak yang membentuk unit-unit pasukan lokal untuk mempertahankan wilayah mereka dari serangan pasukan federal Rusia. Banyak remaja belasan tahun yang bergabung dengan pasukan mujahidin dan sejak saat itu semangat jihad menggelora di dada kaum muslimin Chechnya.

Komander Khattab menceritakan : Setelah itu, kami pun para mujahidin melakukan persiapan, konsolidasi, membangun kamp-kamp dan melatih para pemuda yang siap mendukung jihad Chechnya. Khattab dan seluruh mujahidin Chechnya sibuk mempersiapkan diri untuk jihad panjang di sana. Khattab pernah menanyakan kepada penduduk setempat apakah mereka pernah mendapatkan bantuan dari lembaga-lembaga internasional ? Mereka menjawab Palang Merah Internasional pernah datang memberi kami 3 kg gula untuk waktu 2 tahun. Juga 4 kg tepung. Ini adalah bantuan dari lembaga bantuan dunia. Tentu saja akhirnya masyarakat Chechnya lebih bisa menerima kehadiran mujahidin di tengah-tengah mereka. Mereka menganggap kami sebagai keluarga mereka sendiri.

Khattab
Komander Khattab, Rahimahullah, Sang Pahlawan Jihad Chechnya


Demikianlah pemuda yang bergabung dengan mujahidin bertambah banyak dan terjadilah peristiwa di Daghestan. Sebenarnya pasukan Rusia sudah tidak memiliki kekuatan lagi dan semangat tempurnya pun sudah jatuh. Tapi mereka tetap berbahaya dan masih banyak di perbatasan-perbatasan. Mereka akhirnya melancarkan tekanan ekonomi, mengadu domba rakyat, mendukung oposisi, dan melakukan trik-trik kotor lainnya yang intinya menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan pemerintahan mujahidin dan menghilangkan kepercayaan rakyat kepada pemerintahan mujahidin agar masyarakat menilai bahwa pemerintahan mujahidin tidak mampu memerintah.

Pada tanggal 12 Mei 1997, Presiden Ashlan Maskhadov (Pengganti Presiden Jauhar Dudayev yang tertembak mati peluru kendali Rusia) pergi ke Maskow untuk menendatangani perjanjian damai bersama Yeltsin. Perjanjian damai ini didasarkan pada “perdamaian dan prinsip-prinsip hubungan Rusia-Chechen” Ashlan Maskhadov terbukti salah. Dua tahun setelah perjanjian tersebut, komandan Shamil Basayev melakukan penyerbuan ke Daghestan pada musim panas 1999 sebagai balasan tindakan brutal Rusia di sana.

Mengapa sampai terjadi pertempuran di Daghestan yang akhirnya memicu Perang Chechnya II ? Komander Khattab menceritakan bagaimana kejam dan buasnya pasukan Rusia kepada kaum muslimin di sana. Pasukan Rusia menghisap darah kaum muslimin dan membumihanguskan wilayah-wilayah kaum muslimin begitu dahsyat. Hanya Allah yang tahu betapa kejamnya mereka, mulai dari Afghanistan, Tajikistan, Bosnia, Chechnya. Selama lima tahun belakangan Rusia terus melakukan persiapan untuk menebus kekalahan mereka. Agen-agen intelejen Rusia pun mulai banyak yang disusupi ke dalam aktivitas mujahidin untuk mengumpulkan informasi. Rusia juga mulai melakukan terror dan intimidasi di Chechnya sebagai langkah awal serangan mereka.

Di sisi lain, saudara-saudara muslim kami memproklamasikan penerapan syari’at Islam di Daghestan. Mereka mengusir polisi, karena di setiap tempat dimana ada polisi disitu juga terjadi pencurian, maksiat, mabuk-mabukan, dan suap-menyuap. Dan setelah masyarakat mengusir polisi, mereka mulai menata kehidupan mereka dengan syariat Islam. Para petani mulai ke ladang dan kehidupan mulai normal dan tenang. Maka kami pun ikut mempertahankan wilayah Daghestan. Saat itu jika pemerintah meminta bantuan kepada Rusia, maka masyarakat meminta bantuan kepada mujahidin. Kita masuk ke wilayah Daghestan sebelum tentara Rusia sampai dan mempertahankan wilayah itu. Jika Rusia menyerang maka kita akan bertahan. Inilah rencana awal kami, kami hanya ingin menolong mereka menghadapi tentara Rusia. Dan tetap dengan langkah-langkah dan prosedur khusus. Akhirnya perang meletus dan mujahidin Daghestan meminta bantuan kepada kami. Kami wajib masuk dan membantu mereka. Kami datang membantu dan berhasil memukul pasukan Rusia di daerah Botlov. Setelah pasukan Rusia menghentikan serangan mereka maka kami pun kembali ke Chechnya.

Namun 3 hari setelahnya, pasukan Rusia mengepung tiga desa dan membumi hanguskan tiga desa tersebut dengan senjata berat dan pesawat tempur. Padahal penduduk desa tersebut kebanyakan anak-anak kecil dan orang tua serta wanita. Mereka tidak tahu apa-apa. Akhirnya setelah bermusyawarah dengan seluruh komponen masyarakat Chechnya dan Daghestan, maka kami memutuskan untuk masuk ke desa yang dikepung oleh Rusia, maka meletuslah perang.

Dengan demikian, Perang Chechnya II merupakan operasi militer yang dilakukan oleh Rusia. Perang ini dimulai pada Bulan agustus 1999 ketika pasukan Rusia melakukan penyergapan besar-besaran terhadap mujahidin Chechnya, hingga saat ini. Perang di Daghestan dan pengeboman apartemen di Rusia merupakan Bagian awal dari Perang Chechnya II. Operasi besar-besaran membatalkan hasil yang telah didapat pada Perang Chechen yang pertama dimana Chechnya telah memperoleh kemerdekaan secara defakto sebagai Chechen Republik of Ichkeria (CRI). Meskipun sebagian orang menganggap perang ini sebagai konflik internal Federasi Rusia, tetapi perang ini menarik minat Mujahidin dari luar negeri dalam jumlah besar.

Medan perang Chechnya memasuki fase baru ketika pada tanggal 1 Oktober 1999 Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin mengumumkan kekuasaan Presiden Chechnya Aslan Maskhadov dan Parlemennya tidak sah dan melenggar undang-undang. Pada saat itu Vladimir Putin memgumumkan bahwa invasi Rusia akan segera berlanjut. Menurut beberapa sumber Putin sedang menjalankan rencana menghancurkan Chechnya dan menguasainya kembali sesuai rencana yang telah digariskanya beberapa bulan sebelum itu.

Seiring dengan serangan-serangan yang dilakukan pasukan Federal Rusia dan pendudukan mereka di beberapa desa sekitar Grozny, semangat jihad para mujahidin Chechnya meningkat. Peningkatan semangat jihad ini terlihat dari makin gencarnya serangan gerilya para mujahidin dengan sasaran penguasa pro-Rusia, pasukan federal Rusia, kendaraan militer Rusia, konvoi Rusia dan helikopter serta pesawat tempur Rusia. Disamping itu para mujahidin juga melancarkan serangan atau aksi istisyhadah. Selama bulan Juni 2000 hingga September 2004 setidaknya ada 23 aksi syahid di dalam dan di luar Chechnya. Sasaran aksi syahid tersebut adalah militer dan pos-pos strategis milik pemerintah Rusia.

Pada Bulan Mei 2000 Presiden Rusia Vladimir Putin mendirikan pemerintahan “boneka“ di Chechnya. Putin menunjuk Ahmad Kadyrov sebagai presiden “boneka“ Rusia di Chechnya. Pada tanggal 23 Maret 2003, konstitusi Chechen mengadakan referendum yang kontroversial. Referendum ini memberikan otonomi yang lebih luas kepada Republik Chechen. Referendum yang didukung oleh pemerintah Rusia ini diboikot dan ditolak oleh mujahidin Chechen.


Kadyrov
Ahmad Kadyrov

Seiring jalannya perang, percobaan pembunuhan atas pemimipin kedua belah pihak sering terjadi. Pada tanggal 13 Februari 2004, presiden Chechen dari kalangan mujahidin, Zelimkhan Yandarbiyev terbunuh di Qatar. Sedangkan pada tanggal 9 Mei 2004 presiden “boneka“ Rusia, Akhmad Kadyrov terbunuh pada sebuah parade di Grozny.

Sejak Desember 2005, Ramzan Kadyrov, anak Ahmad Kadyrov, pemimpin yang juga pro-Rusia menjadi presiden boneka Rusia di Chechnya secara de fakto. Kadyrov yang terkenal dengan kekejamannya ini mendapat dukungan penuh Rusia dan pada bulan Februari 2007 menjadi Presiden “boneka“ Rusia dengan kekuasaan penuh di Chechnya menggantikan Alu Alkhanov.

Ramzan Kardev
Ramzan Kadyrov


Sementara itu, pada tanggal 2 Februari 2006, Abdul Khalim Sadulayev presiden dari kalangan mujahidin membuat perubahan dalam skala besar dalam pemerintahannya. Sadulayev memerintahkan seluruh warga Chechnya yang berada di luar negeri dan di pegunungan agar segera kembali ke wilayah Chechnya. Sadulayev sendiri terbunuh pada bulan Juni 2006. Sepeninggal Sadulayev, Dokka Umarov menggantikannya menjadi memimpin pemerintahan Chechnya, sekaligus Amir Mujahidin Chechnya hingga kini dan akhirnya kemudian mendeklarasikan Daulah Islam Kaukasus.

Sabtu, 21 Maret 2009

Dudayev


Sesuatu yang biasa bagiku mendaki tebing-tebing tinggi di sekitar pegunungan Kaukasus. Di wilayah pergunungan Kaukasus Raya yang tingginya sekitar 5500 meter itu, para pejuang Chechnya, di antaranya dipimpin ayahku, Zakarria Bolsov, mendirikan kem-kem latihan rahasia.

"Cepat, Vakha! Nanti 'Srigala Hitam' kelaparan!" teriak ibuku. Ibu biasa menyebut ayah dan dua puluh anak buahnya sebagai Srigala Hitam, julukan yang diberikan Jendral Jauhar Dudayev kepada mereka. Aku mengangguk. Kuraba pinggangku. Tambang untuk mendaki erat berada di sana. Ups, beban yang kubawa berat juga. Gandum masak, air minum.., dan beberapa pakaian dalam ransel. Kubuka jilbab yang kupakai. Entah mengapa aku merasa kurang leluasa dengan jilbab ini.

Uh, susah payah aku mendaki. Beberapa kali hampir terpeleset!! Sempat kusaksikan pula pesawat pembom SU-24 Rusia melayang-layang di atas desa-desa, membombardir, memusnahkan semua! Sejenak kupejamkan mata! Bajingan! Gigi-gigi beradu keras! Baru saja kepalaku mundul dari bawah tebing... "Vakha!"

Assalamu'alaikum.., ayah!" Ayah menjawab salamku dengan keras. "Mengapa kau lagi yang mengantar perbekalan kemari?! Aku sudah melarangmu!! Mengapa bukan orang yang kukirim untuk turun gunung? Mana Abbas??!!" berondongnya. "Kita sudah sepakat Vakha Bolsov, tidak ada naik gunung lagi! Jaga ibumu dirumah!! Hei, mana jilbabmu?" Ayah membiarkanku naik ke atas sendiri. "Yakin tak ada yang mengikutimu?!" Aku menggeleng. "Abbas syahid, ayah! Bom jarum Rusia mengenainya. Aku mengenali mayatnya tergeletak tak jauh dari rumah kita."

Ayah tersentak sejenak. "Innalillahi," lirihnya. Tapi..."Tidak ada naik gunung lagi, Vakha! Ini yang terakhir! Apa kau tak malu.., tak ada wanita di sini,"kata ayah dengan nada gemas. "Pakai jilbabmu!" bentak beliau. Beberapa anggota pasukan melihat ke arah kami. Aku menunduk sambil memasang jilbab kusamku.

"Ada apa, Zakaria?" Suara yang penuh kesejukan menyapa ayah. "Bapak Presiden, maafkan saya! Ini makanannya sudah datang!" Presiden? Jendral Dudayev! Ah..., sudah lama aku ingin berbincang-bincang dengannya! Pak presiden yang tegar dan gagah! Aku sangat mengaguminya! Dan..ya ampun, ia juga cuma makan gandum?? "Istirahat sebentar di ujung sana, setelah itu pulang!" tegas ayah. "Tapi..ayah", "Masya Allah.., anakmu seorang muslimah! Jendral Dudayev tertawa. Setelah menjaga jarak, ia menegurku dengan santun. "Siapa namamu?"

"Vakha Bolsov, Jendral!"

"Kau pandai mendaki tebing! Kau sangat berani!"

"Ayahku yang mengajari sejak aku kecil. Aku adalah anak satu-satunya! Aku suka bila ikut bertempur dan tidak hanya memasak.."

"Vakha!"

"Biarkan, Zakaria!" Jendral Dudayev membetulkan papakha (topi tradisional Kaukasus) yang saat itu dipakainya. "Berapa umurmu?"

"18 tahun."

"Insya Allah kita akan bentuk Pasukan Khusus Wanita. Mau bergabung?" Aku mengangguk cepat dengan mata berbinar.

Itulah awal pertemuanku dengan Presiden Dudayev, Juni 1994. Tak lama setelah itu situasi kian genting, hinga ayah ditarik menjadi komandan tempur di Grozny. Hampir bersama dengan itu ibu meninggal terkena bom jarum. Bom jenis ini meledak di udara dan menebarkan besi-besi semacam paku dengan radiasi beberapa ratus meter. Paku-paku bersuhu panas itu turun dengan kecepatan tinggi. Bahkan atap rumah kami dapat ditembusnya! Saat itu aku menangis melihat tubuh beliau yang tampak mengenaskan karena tersayat-sayat dan tercerai berai.

Beberapa hari dalam duka, sebuah helikopter menjemputku untuk menemui ayah."Presiden memintamu menghadap di istana kepresidenan," ujar ayah sambil memelukku. Aku terkejut.

"Pasukan Khusus Wanita akan dibentuk. Beliau membutuhkan bantuanmu. Ayah sudah menceritakan semua. Bahwa kau mahir memanjat, bela diri, bergerilya 'hit and run' dan berpisau. Beliau sangat menghargainya..." "Ayah sudah tahu tentang ibu?" tanyaku hati-hati. Ayah mengangguk sambil menarik napas panjang. "Syahidah..," gumamnya pelan.

Tiada kusangka aku bisa masuk ke istana kepresidenan. Dan ketika aku ditemani ayah masuk ke ruangan Presiden, yang pertama kali tertangkap oleh mataku adalah suasana keislaman yang kental. Di mana-mana terdapat kaligrafi, bahkan di atas foto Dudayev terdapat ayat Al Quran. Ternyata langkah awal yang diintstruksikan Presiden Dudayev adalah agar aku melatih para muslimah sekitar Grozny untuk menghadapi kemungkinan serangan besar-besaran Rusia.

"Bentuk pasukan khusus wanita setelah kau melihat kemampuan mereka. Tidak usah terlalu banyak orang, yang penting handal."

Aku mengangguk.

"Ingatkan juga mereka, di atas segalanya, iman adalah senjata sekaligus kekuatan utama kita!" kata beliau tegas. "Selamat berjuang, Vakha!!"

Novembar, 1994 pasukan pemberontak dukungan Moskwa menyerbu Grozny dan beberapa wilayah lain. Rupanya Rusia berupaya memecah belah. Tetapi skenario yang disusun untuk menggulingkan Dudayev ini gagal. Rusia lupa, rakyat Chechya hanya sekitar 1,2 juta jiwa dan 700,000 diantaranya mengangkat senjata bersama Dudayev, termasuk aku!

Desember 1994 Rusia kian menggila. Tank-tank, pesawat dan jet tempur serta bom-bom pembunuh Rusia kian mendekati Grozny... Ayah dan aku terlibat pertempuran panas di perbatasan Grozny. Kini kulihat tubuh ayah penuh darah..tetapi..ya Robbi, bahkan beliau tak limbung sama sekali!!

"Vakha, habisi mereka!!" Seru beliau.
"Ayah bertahanlah! Aku aka melindungimu!" teriakku. "Allahu Akbar!"
Ayah tertawa. "Orang-orang Kaukasus telah muslim sejak masa Umar bin Khotob! Vakha..., sekali lagi!! Takbir!!"

"Allahu Akbar! Allahu Akbar!" Teriakku sekuat tenaga.

Ayah tertawa-tawa. "Vakha, hit and run!"

Aku melemparkan dua granat tangan ke arah tank Rusia, ayah juga, kemudian kami berusaha berlari sekencang-kencangnya! Tetapi..ayah tampak mulai lemah... "Ayah..!"

DOR! DOR! DOR! BUM!! Sebuah bom menuju kami. "Vak...kha.." Ayah melepaskan tanganku. "Lari!!! lariii, nak!"

Airmataku berderai. Ayah tersenyum sebelum bom itu meledak di dekat kami! Aku melompat beberapa kali di udara! Tanah di sekitar amblas! Bom penetrasi! Allah, jasad ayahku kini amblas ke bawah tanah!!

"To..long..,"

Masih berlinang airmata aku menuju datangnya suara. "Aku..Ovald.., sampaikan pada ...ayah..ku.., aku pergi ke...la..ngit.." Seorang pemuda penuh luka tembakan memohon padaku. "Aku Ovald.., waktu...ku te..lah sam..pai..," katanya lagi terpatah-patah.

"Siapa ayahmu? Siapa?"

"Du..da..yev...,"

Semakin mengenalnya aku makin salut pada Presiden Dudayev. "Hal yang paling saya sedihkan adalah meninggalnya ribuan penduduk sipil, meski saya terpukul dengan kematian Ovald. Maka perjuangan fisabilillah tak akan berhenti, samada kita merdeka atau syahid," katanya suatu ketika di depan beberapa anggota pasukan.

"Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa kemerdekaan tak pernah dihadiahkan oleh penjajah tetapi harus direbut!" tegasnya lagi. Jendral Dudayev membaca sebuah ayat Qur'an tentang jihad. Fasih dan langsung diartikannya. Aku ingat ayah pernah mengatakan bahwa Presiden Jauhar Dudayev memang pandai berbahasa Arab dan pernah ke Al Azhar sebelum masuk dinas militer Uni Soviet. Aku juga melihat kebanyakan yang dekat
dengannya adalah ulama-ulama besar Chechnya!

15 Februari 1996, pagi itu pecah pertempuran besar! Pasukam muslimin yang langsung di bawah komando Jendral Dudayev terdesak mundur. "Vakha, bawa keluar segera wanita dan anak-anak dari Grozny!!"

"Siap Jendral!" sahutku.

Aku berusaha memobilisir wanita dan anan-anak bergerak melalui jalan lain yang lebih aman! Tetapi seluruh Grozny tampaknya telah terkepung! Maka terjadi pertempuran di jalan-jalan! Penduduk sipil akhirnya menjadi
bulan-bulanan mortir dan bom Rusia! Tetapi banyak juga di antara mereka yang bangkit melawan dengan gagah. Bahkan aku melihat anak-anak dan wanita lanjut usia berusaha melawan mereka!

Sasaran utama Rusia di antara sumur-sumur, kilang minyak dan pabrik-pabrik kimia, juga rumah sakit, dan tentunya...Ya Robbi.., istana kepresidenan! Suara bom, mortir, tembakan dan roket berbalur jerit tangis dan pekik ribuan manusia!

Aku sangat mengkhawatirkan keselamtan Jendral Dudayev! Sementara kulihat Grozny mulai rata dengan tanah! Mayat di mana-mana! Jilbab pendekku penuh cipratan darah! Istana kepresidenan di tangan Rusia!

Aku selalu memikirkan keadaan Jendral. Komandan tempur Shamil Basayev mengatakan beliau baik-baik saja. Aku tetap cemas. Begitulah, sampai tiba tanggal 5 Maret. Menurut rencana esok kami akan memasuki Grozny. Semua yang terlibat pasukan pria kecuali aku dan pasukan khusus wanita yang juga bertanggung jawab untuk masalah perbekalan makanan dan minumam.

"Komandan Vakha!"

Aku menoleh. Dua orang pria masuk dan meninggalkan sepucuk surat di atas meja. Kubuka surat itu. Dan seperti tak percaya aku mulai membacanya...

Kepada Saudaraku fillah Vakha Bolsov, di Sabilillah,
Segala puji hanya pada Allah dan shalawat bagi Rasulullah.
Pupuk terus semangat jihad. Dengan iman di dada segala senjata Rusia tak kan berarti apa-apa. Dan masa depan hanya lah bagi kaum beriman. Istiqamah!
Wassalam, Dudayev

Keesokan harinya kami menyerang Grozny. Ternyata pasukan Rusia tampak siap. Tetapi tanpa kenal henti berhari-hari kami bertempur di jalan-jalan di Grozny! Ratusan orang tewas! Rusia mengalami kerugian besar walau pada akhirnya Grozny belum berhasil kami rampas kembali! Tak lama setelah itu Shamil Basayev memerintahkan untuk pindah ke Daerah Ita Kam, meneruskan latihan dan membantuk menegarkan kaum wanita di sana.

23 April 1996..
"Bersiap-siaplah, Vakha! Kau dan wakilmu Sayyida akan dikawal menuju Gekhi-Chu. Kita akan merundingkan starategi nasional disana," Suara Basayev tegas terdengar.

Aku segera bersiap-siapa. Daerah Gekhi Chu berada sekitar 30 km sebelah Barat Daya Grozny. Jalan ke sana amat berat, selain itu bisa jadi senja ini pasukan Rusia berada di sekitar daerah itu. Tetapi dugaanku keliru. Tak ada rintangan di jalan. Bahkan jalan-jalan yang kami lewati begitu lengang bagai mati. Hanya terdengar suara hembusan angin yang kencang dan lolongan anjing liar.

"Assalamu'alaikum," sebuah suara sejuk menyapa rombongan kami. Semua menjawab salam dan...

"Jendral!" Aku terkejut sekaligus gembira.

"Vakha! Dan..Sayyida bukan? Anak komandan Vladimir? Mari masuk, tempat wanita di sebelah sana," ujar beliau ramah pada kami semua. Subhanalloh, inilah presiden kami. Begitu shalih, merakyat juga sangat bersahaja!

Usai Maghrib, sekitar dua jam beliau memberi pengarahan untuk strategi nasional Chechnya. Memang kuakui, mantan panglima divisi pembom strategi AU Uni Soviet dan bekas Direktur intelijen di Estonia ini sangat cermat dan cerdas dalam mengambil langkah perjuangan.

"Jadi semua jelas. Berangkatlah. Oh ya, Vakha..bagaimana dengan laporan adanya pembataian dan perkosaan di desa-desa?"

"Memprihatinkan, jendral! Rusia biadab itu tak ada bezanya dengan anjing-anjing Serbia! Laporan tertulis telah saya sampaikan pada komandan Basayev!"

Dudayev mengepalkan kedua tangannya. Wajahnya keruh sesaat. "Pavel Grachev.., apa yang kau arahkan pada pasukanmu..? Ya Allah beri kami semangat jihad dan kesabaran. Ya Allah.., jangan tinggalkan kami.., ya Allah..."

Untuk pertama kalinya kulihat Jendral Dudayev menangis. Tetapi pemimpin pantang menyerah ini kemudian dengan tetap semangat memberi pengarahan kembali...

Agar tak menarik perhatian Rusia atau siapa pun, selesai pengarahan kami semua harus pergi segera dari Gekhi-Chu kembali ke pos masing-masing, begitu perintah Jendral Dudayev.

Sebenarnya berat bagi kami semua berpisah dengan Jendral. Biar bagaimana pun ia adalah orang nomor satu yang dicari Rusia! Bahkan akupun ingin melindunginya semampuku! Namun..kami harus pergi! Dan ini perintah!
Rombongan kami sudah cukup jauh.., ketika tiba-tiba...terdengar ledakan sangat keras!!!

Jantungku nyaris berhenti!

Kulihat roket-roket beterbangan, percikan api dan kepulan asap yang menebal dari arah persembunyian Jendral Dudayev! Kami semua keluar dari kendaraan, masuk ke semak-semak dan tiarap!

"Gekhi-Chu! Presiden!" teriakku sambil berusaha menahan airmata. "Kita harus kembali Jendral di sana!" kataku histeris!

Tak ada yang berusaha menenangkanku! Tak ada yang melakukan apa-apa! Semua terperangah! Sekuat tenaga aku berusaha berlari kembali ke arah Gekhi-Chu! Kakiku lemas! Aku terjerembab! "Pre...si..den.. pe...mimpin... ka..mi..."

Innalillahi, beliau telah pergi bersama syuhada lainnya. Tetapi ruh jihad Jendral akan selalu bersama kita," ujar Yandarbiyev, wapres Chechnya yang kini ditunjuk sebagai pengganti Dudayev.

"Dan kita takkan berhenti berjuang, karena dengan iman segala senjata Rusia tak berarti apa-apa. Masa depan hanyalah milik orang beriman..." ujarku tegas.

"Siapa anda? Anda benar! Itu adalah kata-kata almarhum! seru Yandarbiyev. "Anda...Vakha?"

Aku menangis. Diam-diam. Perjuangan harus terus berlanjut, walau orang keras itu telah pergi selamanya.

"Tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa mengalahkan aspek ritual kaum muslimin," suaranya seperti kudengar lagi, di antara deru angin dan senjata di pegunungan Kaukasus.

"Islam akan menjadi ideologi negri ini!' Seakan kutangkap bayangannya di hutan-hutan Chechnya...

Dan aku masih menangis diam-diam..., saat mengenangnya.